Dream Big!

Dream Big!




Oleh : Ani Azizah Hady


"Dream big and you will get small, dream small then you get little!" (Anonim)


Pertama kali mendengar ungkapan ini waktu saya awal masuk ke jenjang perkuliahan. Sangat berkesan, karena langsung memacu otak untuk berpikir lebih mendalam. Apakah kuliah hanya sebatas mencari ilmu? Ataukah kuliah hanya menjadi ajang pembunuh waktu? Atau bahkan hanya sekadar untuk gaya-gayaan saja? Apa tujuan kuliah dan mau apa setelahnya terpaksa menjadi tema pergulatan dalam benak.


Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, bahwa mimpi di sini bukanlah bunga tidur, tetapi lebih mengacu pada sebuah cita-cita yang sangat ingin dicapai.


Saya lupa tepatnya itu pas mata kuliah apa. Dosen pengampu saat itu berusaha memotivasi kami untuk berani bermimpi. Berani mempunyai mimpi besar, mimpi yang tak biasa. Jiwa muda saya seketika tergerak untuk menganalisa apa mimpi terbesar yang saya punyai. Bukan lagi ingin menjadi seorang guru, tetapi hanya ingin cepat-cepat menyelesaikan kuliah, menyandang gelar sarjana dengan IPK memuaskan, bekerja dan menghasilkan uang. Maka benar saja, seiring berjalannya waktu, aktifitas perkuliahan pun menjadi sangat menyita waktu hingga mimpi-mimpi terdahulu teralihkan, tidak lagi menjadi prioritas.


Poin penting dari pemaparan ini bukanlah pada terlupakannya mimpi-mimpi, namun lebih kepada keberanian diri untuk bermimpi besar. Mimpi atau cita-cita yang luar biasa. Mimpi yang membutuhkan porsi besar perjuangan untuk mewujudkannya.


Jelas sekali dari ungkapan tersebut bahwa siapa yang mempunyai mimpi besar maka akan mendapat hal yang kecil, dan orang yang hanya mempunyai mimpi kecil atau terbatas maka dia akan mendapat porsi yang sedikit dari mimpinya itu.


Contohnya saat masih kuliah, kita menetapkan dalam otak bahwa hanya akan mendapat nilai B saja dalam setiap mata kuliah. Apa yang akan terjadi? Karena yang terekam dalam otak sudah pesimis dengan target nilai maximal B saja, merasa tidak akan mungkin mendapat nilai A, maka upaya yang kita lakukan pun akan terpengaruh. Kita akan merasa tidak mampu, berat dan sulit mencapai nilai lebih dari B. Bisa jadi malah akan mendapat nilai C atau bahkan nilai D karena belajar tidak lebih giat.


Seperti contoh lagi dalam dunia bisnis. Selama kurun waktu satu bulan, kita hanya berani menargetkan penjualan sebesar 10 juta rupiah. Maka banyak kemungkinan yang akan terjadi. Jika usaha yang kita lakukan biasa saja, kemungkinan besar kita tidak akan mencapai target tersebut. Bahkan mungkin jauh di bawahnya, hanya berhasil mencetak omset 10% yaitu 1 juta misalnya. Berbeda jika upaya optimal kita lakukan, bisa jadi target akan terpenuhi atau bahkan melampaui jumlah tersebut. Sangat mungkin kita akan mencapai omset 10 juta atau lebih.


Nah, kebayang kan, jika kita memasang target jauh lebih banyak dari 10 juta? Misal kita menginginkan omset tercapai 100 juta, maka 10%-nya saja sudah sebesar 10 juta. Sama jumlahnya dengan target sebelumnya yang hanya 10 juta. Jika upaya yang kita lakukan lebih keras bukan tidak mungkin target 100 juta akan tercapai dengan mudah. Intinya, harus berani pasang target lebih besar.


Tentu siapapun tidak ingin hanya akan mendapat hasil yang sedikit. Demi menghindari hal tersebut pastilah harus ada mimpi besar terbentuk. Mimpi yang disertai usaha optimal untuk meraihnya. Mimpi yang menjadi dasar dan semangat dalam bergerak. Jadi, beranilah bermimpi besar!


Perlu diingat, mimpi besar haruslah disertai dengan jiwa yang besar. Semakin besar mimpi tentu usaha yang menyertai harus semakin keras untuk mencapainya. Mimpi yang besar juga pasti selalu diiringi rintangan yang tidak mudah. Disitulah jiwa yang besar akan berperan. Dengan mempunyai keluasan jiwa dan pikiran, dalam menghadapi cobaan juga akan lebih mudah menemukan jalan keluar.


Hal-hal berikut ini bisa membantu dalam proses pencapaian mimpi yang besar :


  1. Sabar dan telaten. Tidak mungkin suatu mimpi besar akan tercapai dengan instant. Mimpi besar pasti membutuhkan daya juang yang lebih tinggi untuk meraihnya. Jika mudah terbawa emosi dalam menentukan langkah, bisa jadi kita akan hancur jauh sebelum mendekat ke mimpi yang kita tuju. Sabar menganalisa jalan mana yang akan ditempuh, telaten memperbaiki langkah yang salah, sigap menghadapi halangan yang menerjang, serta sabar juga telaten mencari solusi terbaiknya.

  2. Mulailah dari hal kecil. Segala sesuatu yang besar berawal dari hal kecil. Berproses dari langkah kecil sederhana, terus bertahap menuju gebrakan aksi yang lebih cepat hingga terwujud mimpi besar. Dengan ketelitian langkah kecil sederhana ini, harapannya akan semakin menempa kita agar lebih kuat. Siap menghadapi apapun resiko yang muncul di depan langkah kita. Dari hal-hal sederhana yang kita tempuh akan nampak keseriusan kita dalam menggapai mimpi.

  3. Hadapi kesulitan dengan lapang. Tidak ada usaha menuju sukses yang tanpa hambatan. Sepanjang prosesnya pasti banyak aral melintang datang. Kesulitan demi kesulitan yang dihadapi akan menguatkan langkah kita. Jika menyerah kalah, maka selesai sudah mimpi yang kita perjuangkan. Jadikan hambatan sebagai ajang belajar mencari solusi dan strategi baru menuju mimpi.

  4. Fokus. Jangan mudah melupakan mimpi yang sudah kita tentukan untuk diraih. Kerapkali komentar atau bujukan orang-orang sekitar membayangi. Bahkan sering mempengaruhi pikiran kita untuk berhenti melangkah. Jika itu terjadi, tetaplah fokus, yakinkan diri bahwa kita bisa meraih mimpi besar tersebut meski langkah tertatih menuju ke sana. Tunjukkan bahwa kita bisa melewati segala rintangan dengan mudah.

  5. Konsisten melangkah menuju mimpi. Ketika perjalanan menuju mimpi dirasa semakin jauh dan sulit untuk diraih. Semangat mulai pasang surut dan langkah mulai goyah. Maka ingatlah, bahagianya hati ketika mimpi mampu kita gapai. Mimpi besar yang sudah terlanjur terpatri dalam benak pantang untuk ditinggalkan. Konsisten saja melangkah meski kadang harus sedikit melambat. Sedikit demi sedikit langkah itupun akan sampai juga di tujuan.

  6. Dekatkan diri pada Allah SWT. Apalah arti usaha tanpa doa. Sehebat apapun strategi dan langkah yang kita lakukan. Jika Allah tidak menghendaki mimpi itu akan terwujud, maka pasti tidak akan mungkin bisa kita raih. Tawakal, pasrahkan segala hasil usaha kita pada Allah. Segala upaya akan sia-sia tanpa campur tangan Allah. Perbanyak ibadah dan berdoa memohon tercapainya mimpi besar kita.


Pada akhirnya, semua bertumpu pada usaha dan doa kita. Bagaimana cara serta upaya yang dilakukan hanyalah perantara, sebagai wujud ikhtiar atas takdir terbaik bagi kita. Jangan berhenti dan menyerah pada keadaan. Ingatlah selalu ayat Alquran tentang hal itu yang artinya :


"Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah." (QS az-Zumar: 53- 54).


Ukur kemampuan diri dalam mencapai impian. Tetaplah semangat melangkah, dan yang terpenting adalah dream big!

Komentar

  1. Wah kalau mimpi atau impian ini sih memang pantas dikejar Mbak. Terus semangat. Karna saya sendiri pun semangat untuk kuliah lagi. Hahayy

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Kabar Hari Ini, Ibu? Ibu Kloning, Cloning

Ketika Bayi Demam, Ani Azizah Hady

Tawakal, Ikhtiar dan Doa