Ketika Bayi Demam, Ani Azizah Hady
Ketika Bayi Demam
Oleh : Ani Azizah Hady
Kebayang paniknya ketika bayi demam naik turun selama dua hari. Begitupun saya saat ini. Meski sudah memiliki anak empat, yang bisa dibilang sudah berpengalaman menghadapi anak demam. Namun tetap saja rasa panik dan khawatir menyerang. Selain itu juga fisik yang kelelahan karena kurang tidur, akhirnya menjalar ke migren.
Sebagai orang tua, bagaimanapun juga harus siap dengan kondisi ketika anak sakit. Kebetulan liburan sekolah kemarin selama dua minggu anak-anak bergantian jatuh sakit. Terakhir si bayi, anak ke empat saya, dua hari terakhir demam naik turun. Saya cek sepertinya mau tumbuh gigi. Efek terjadi peradangan di gusi yang bisa jadi juga terjadi infeksi mengakibatkan demam pada anak.
Jangan ditanya lagi luar biasa lelah yang mendera, hingga saya pun ikut jatuh sakit. Alhamdulillah, suami tetap sehat, jadi bisa menggantikan peran saya saat anak-anak membutuhkan perhatian. Saling kerjasama antar suami istri mutlak menjadi penolong tubuh yang kian terasa remuk 😊.
Bagaimana penanganan saat bayi demam? Sesuai yang biasa saya lakukan. Berikut beberapa tips penanganan saat bayi demam :
- Perhatian untuk bayi otomatis harus lebih inten, karena khawatir terjadi kejang apabila panas demam terlalu tinggi.
- Pastikan cek suhu badan bayi secara berkala. Menyusui bayi lebih sering, terutama saat si bayi menangis tanda ingin menyusu. Intinya jangan biarkan bayi kelaparan.
- Dekapan di dada skin to skin juga saya terapkan agar panas cepat turun.
- Memastikan baju yang dipakai bayi tidak terlalu tebal.
- Jangan biarkan bayi tidak memakai baju.
- Hindarkan bayi terkena air dingin yang bisa membuatnya menggigil kedinginan.
- Balurkan minyak khusus bayi yang bisa membantu membuatnya lebih nyaman.
- Jangan gunakan rubbing alkohol untuk menurunkan demam.
- Segera bawa ke dokter jika bayi terlihat lesu, tidak mau atau malas menyusu, tidak responsif, kejang, muntah, diare, memiliki ruam, sesak napas atau napas bayi berbunyi, terdapat tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, tidak ada air mata saat menangis, atau popok tidak sebasah seperti biasanya.
Demikian ulasan dan tips singkat dari saya seputar penanganan saat bayi demam. Semoga bermanfaat 😊.