Jangan Takut Bermimpi!
Jangan Takut Bermimpi!
Pernah mendengar ungkapan mimpi menjadi nyata? Banyak orang mengartikan mimpi adalah bunga tidur. Secara bahasa mimpi memang hanya kejadian yang kita rasakan dalam keadaan tidur, namun seperti kejadian nyata yang kita alami. Jika hanya sebatas itu saja, maka tidak akan ada usaha apapun yang kita lakukan untuk bisa mewujudkannya. Mimpi semacam itu jika terwujud hanyalah suatu kebetulan semata dan memang sudah menjadi ketentuan yang Maha Kuasa.
Perlu saya garis bawahi, mimpi yang saya maksudkan di sini adalah mimpi yang benar-benar ingin kita wujudkan, sering juga kita menyebutnya sebagai cita-cita.
Saya yakin, meski mungkin hanya salah satu dari ribuan mimpi atau harapan sudah terwujud dalam hidup kita. Bahkan sebatas ingin melanjutkan di sekolah impian terlaksana saja itu sudah merupakan mimpi yang menjadi kenyataan.
Mimpi atau cita-cita bukan hanya sebatas profesi yang ingin kita geluti seperti yang sering kita ucapkan saat masih kecil dulu, Dokter, Polisi, Tentara, Guru, dan profesi lainnya. Mimpi juga bisa berupa hal yang ingin kita raih dan nikmati. Contoh : menikah, mempunyai anak, mempunyai bisnis sendiri, memiliki uang banyak, menjadi insan yang bermanfaat bagi umat, dan lain sebagainya.
Sejatinya, hal yang terlintas dalam benak kita dan sangat ingin kita wujudkan, itulah mimpi, itulah harapan, itulah cita-cita. Memang, setiap orang berbeda dalam menyikapi lintasan pikiran tersebut. Ada yang menganggapnya tidak mungkin terwujud. Ada yang sungguh-sungguh ingin menggapainya dengan menuliskan mimpi tersebut, menentukan cara dan target kapan akan tercapai dengan usaha nyata. Ada juga yang hanya menganggapnya angin lalu belaka, namun anehnya, kenyataan hidup mendorongnya untuk mendekat dan menyatu dalam mimpi tersebut.
Seperti saya, sewaktu kecil dulu. Hanya karena melihat cara guru waktu saya kelas 1 SD menerangkan pelajaran dan menghadapi kami dengan begitu sabar dan lembut, seketika itu terbersit dalam benak saya ingin menjadi guru. Iya, saya kecil, sangat ingin menjadi guru yang penuh talenta bisa menjelaskan pelajaran tanpa bentakan dan hardikan. Sederhana memang, tetapi prakteknya tidaklah mudah. Pesona guru saya waktu itu sangat memikat hati dan ternyata terekam hingga dewasa.
Seiring berjalannya waktu. Banyak hal yang terjadi dalam hidup saya. Ujian, kendala, kemudahan, kebahagiaan hidup datang silih berganti. Tanpa disadari, terbentuk dalam benak, bahwa saya tidak pantas menjadi guru. Apalah saya, dengan kehidupan yang tidak sempurna ingin mendidik calon generasi bangsa?
Pada akhirnya, lambat laun saya telah melupakan mimpi menjadi guru. Bahkan pernah mengalami hidup yang seolah tanpa tujuan, hanya mengikuti alur yang harus dijalani. Sekolah, mengaji, belajar, beribadah, menonton TV, dan begitu-begitu saja. Hingga suatu saat, saya dihadapkan pada kenyataan bahwa peluang kerja yang terbentang di depan mata hanyalah "mengajar".
Selepas wisuda, kehidupan yang sesungguh-sungguhnya hidup harus dijalani. Tidak ada artinya selalu menolak peluang untuk menghasilkan uang dan membiayai hidup sendiri. Entah, saat itu, semakin banyak peluang dicoba justru semakin mengerucut pada satu mimpi yang telah saya lupakan itu. Guru, akhirnya mimpi itu terwujud dalam hidup saya.
Suatu pelajaran berharga yang saya petik dari hal tersebut, bahwa ketika terbersit sesuatu dalam benak yang sangat ingin dicapai, hal-hal berikut ini bisa anda lakukan :
- Simpan mimpi bukan hanya dalam benak, tulis dan pastikan bisa kita lihat setiap saat dan memudahkan kita untuk mengingat pencapaian mimpi tersebut.
- Kenali potensi diri apakah mimpi yang ingin kita raih sesuai dengan kapasitas kemampuan kita? Apakah usaha yang kita lakukan akan memudahkan langkah menuju mimpi tersebut?
- Tanyakan dalam hati? Apakah mimpi tersebut sesuai dengan karakter dan minat kita?
- Jika iya, sesuai minat kita, maka rawat dan pupuk ia hingga tumbuh memenuhi ruang hati.
- Fokus lakukan hal-hal yang mendukung pencapaian mimpi tersebut.
- Jika banyak usaha sudah dilakukan namun belum juga nampak impian akan terwujud, jangan menyerah!
- Jika lelah dan ingin menyerah, berhentilah sesaat, isi kembali energi untuk meraih mimpi tersebut.
- Jika benar-benar sudah tidak mungkin tercapai, berhentilah dan fokus pada pencapaian mimpi yang lain.
- Ikhlas dan lupakan jika kita gagal meraih mimpi atau cita-cita.
- Teruslah bergerak, jangan larut dalam keterpurukan akibat gagal meraih satu mimpi, masih banyak mimpi lain yang menunggu untuk kita raih.
Saya yakin, banyak hal yang menjadi mimpi dalam benak dan hati kita. Tidak mungkin dalam seumur hidup orang hanya mempunyai satu mimpi atau cita-cita. Beragam kejadian dan pengalaman hidup sangat bisa mempengaruhi persepsi mimpi apa yang akan kita raih. Misal, hidup yang kita jalani lebih dekat dengan ilmu Al-Qur'an, maka tak ayal bisa jadi cita-cita besar kita ingin menjadi penghapal ayat-ayat Al-Qur'an. Tentu lingkungan dan kebiasaan yang kita bentuk haruslah bernuansa positif sesuai ajaran islam, agar mimpi yang terkuak dalam otak pun tidak pernah keluar jalur dari tuntunan islam.
Beragam mimpi dan cita-cita yang ingin diraih, jangan sampai membingungkan langkah kita sendiri. Tentukan saja mana yang paling dekat dan mudah untuk kita raih terlebih dahulu. Tergantung kita akan fokus menuju mimpi yang mana, atau bahkan jika kita mampu maka semua mimpi itu akan kita wujudkan. Tidak ada masalah, justru sangat bagus. Tentu kepuasan dalam menjalani hidup akan kita raih jika sebagian besar mimpi bisa kita wujudkan dalam nyata. Kepuasan batin pasti akan menumbuhkan kebahagiaan jiwa.
Pada intinya, jangan terpaku pada proses pencapaian yang mungkin akan banyak penghalang menerjang. Bisa jadi, di tengah jalan, ada sesuatu terjadi dan membelokkan kita dari arah mimpi yang sudah semakin dekat untuk terwujud. Lakukan saja sesuai kata hati, upayakan seoptimal mungkin, jika sudah mentok tidak menemukan jalan, ikhlaskan dan pindah haluan. Yakin saja akan ada hal indah pengganti mimpi yang belum terwujud itu. Bisa jadi, Allah tidak rido dengan mimpi yang ingin kita raih tersebut. Sesuka dan sekuat apapun usaha yang dilakukan, jika Allah tidak berkehendak untuk terwujud, pasti akan gagal kita raih, tetapi yakinlah bahwa itu semua adalah yang terbaik bagi kita. Sebagaimana firman Allah ta'ala dalam surat Al Baqarah ayat 216 berikut ini :
Ùˆ عسى Ø£َÙ†ْ تَÙƒْرَÙ‡ُوا Ø´َÙŠْئًا وهُÙˆَ Ø®َÙŠْرٌ لكَÙ…ْ Ùˆَعَسى Ø£َÙ†ْ تُØِبُّÙˆْا Ø´َÙŠْئا وهو شرٌّ لكم واللهُ يعلمُ وأَÙ†ْتُÙ…ْ لا تَعْلمُÙˆْÙ†َ
“Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 216)
Sabar akan ketentuan yang telah Allah gariskan tentu lebih baik. Ingat sajalah, seberapapun banyaknya mimpi yang muncul dalam otak, hargailah, pilah dan pilih mana yang ingin kita wujudkan, jangan takut bermimpi!
Mimpi bagiku hanyalah bunga tidur semata. Tak punya arti apa2. Sebab mimpiku sering macem2, kayak mimpiin artis atau adegan film yg baru ditonton. Hihi
BalasHapus